Business Plan The Cookies House
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Makanan merupakan barang pokok dalam kehidupan manusia,
dan sebagai makanan pokok memberikan kita energi untuk memulai aktivitas.
Sedangkan untuk makanannya sendiri ada dua macam yaitu
makanan berat dan makanan ringan. Misalnya, makanan berat adalah lauk pauk dan
nasi yang dimakan setiap hari. Makanan ringan adalah makanan yang biasa
disantap saat bosan dengan makanan berat. Misalnya, saat belajar, manisan bisa
dijadikan pilihan untuk beraktivitas.Salah satu jenis makanan ringan yang
banyak diminati adalah kue kering. Kita bisa membuatnya sendiri atau membelinya
di toko kue.
Cookies ini hadir dalam berbagai rasa. Selain itu, kue
kering sangat direkomendasikan karena ukurannya yang relatif kecil dibandingkan
dengan kue lainnya dan karena ukurannya yang mudah dibawa kemana-mana.
1.2. Masalah
Berdasarkan observasi
yang saya lihat di fanpage online shop, khususnya instagram. Harga cookies yang
rata-rata mereka jual masih tidak bisa dijangkau oleh kalangan masyarakat
dengan pendapatan menegah keatas. Contohnya nastar, satu toples nastar dengan
bahan premium di patok harga Rp 200000.
1.3. Solusi
Dari masalah diatas, solusi yang tepat untuk menyelesaikan
masalah diatas adalah sebagai berikut :
·
Dengan menyediakan
berbagai tipe kualitas cookies, seperti regular dan premium yang
dimana tipe regular memiliki beberapa penyesuaian bahan baku jika dibandingkan premium,
dengan cita rasa yang tidak kalah enak dengan yang tipe premium .
·
Dengan mengambil
margin keuntungan yang lebih sedikit. Yang bertujuan untuk tidak memberatkan
calon konsumen
·
Dengan menjual bahan kue
juga untuk mendapatkan keuntungan tambahan.
1.4. Opportunity
Dengan solusi diatas, maka pendapatan kita tidak hanya
dari penjualan cookies saja, tetapi juga melalu penjualan bahan. Dengan mengurangi
margin keuntungan, maka dapat menarik lebih banyak minat calon konsumen dan berpeluang
mendapatkan konsumen tetap jika tetap menjaga margin keuntungannya.
ANALISIS INTERNAL & EKSTERNAL
2.1. VRIO (Valuable, Rare, Inimitable, Organized)
Analisis VRIO sendiri
merupakan suatu alat untuk menganalisa sumber daya internal dari perusahaan dan
kemampuan untuk mengetahui apakah perusahaan dapat menjadi sumber keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan. Di dalam analisis VRIO sendiri, terdapat 4
komponen, yaitu Value, Rare, Inimitable, Organization.
Berikut adalah
analisis VRIO The Cookies House :
2.2.SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats)
Untuk membuat strategi yang mantap. Maka diperlunya analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan metode analisis yang digunakan dengan cara mengevaluasi strengths (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman). Manfaat dari analisis SWOT adalah untuk menentukan masa depan keberlangsungan usaha.
Berikut adalah analisis SWOT The Cookies House :
2.3. PEST (Political, Economic, Social, Technological)
Untuk meminimalisir risiko, maka diperlukan analisis
PEST. Analisis PEST merupakan singkatan dari Political (politik), Economic
(Ekonomi), Social (Sosial), dan Technological (Teknologi). Dengan
menggunakan analisis PEST, suatu perusahaan dapat membantu sebuah organisasi
atau perusahaan untuk mengetahui dan mengoptimalkan kesempatan yang ada di
pasar berdasarkan kondisi lingkungan bisnis yang ada.
Berikut adalah analisis PEST The Cookies House :
ANALISIS
KONSUMEN
3.1. STP (Segmentation Targeting Positioning)
Segmenting, targeting, dan positioning atau STP adalah
salah satu strategi pemasaran untuk menentukan di area manakah sebuah bisnis
akan dioperasikan. Sesuai namanya, strategi ini didasarkan oleh tiga langkah,
yaitu mengidentifikasi segmen, menganalisis target pasar, serta menentukan
posisi yang tepat untuk menjalankan bisnis.
Selain dapat menentukan arah pemasaran bisnis, strategi
STP juga bisa menjadi langkah tepat untuk membangun brand image, kredibilitas
bisnis, serta menentukan marketing plan yang akan kamu jalankan. Namun,
tentunya langkah ini harus diiringi dengan kerja sama tim dan penyusunan
strategi yang matang.
Berikut adalah STP The Cookies House :
·
Segmentasi
o Demografis : Perempuan / laki-laki, usia 18-45 tahun,
yang memiliki perkerjaan sebagai karyawan dengan pendapatan minimal Rp 5 juta
keatas.
o Geografis : Demi memastikan kualitas kue & makanan
yang lain, maka hanya bisa menjalankan bisnis di area Jabodetabek.
o Psikografis : Target pasar bisnis ini merupakan orang
yang Hedogenis, yang dimana mencari cita rasa yang enak dan harganya lebih
terjangkau daripada harga cookies yang beredar.
·
Targeting
orang yang ingin menikmati rasa suatu cookies yang enak. Tapi, tak menutup kemungkinan juga bagi mereka yang ingin menyicip cookies yang unik yang sedang menjadi tren.
·
Positioning
Cara positioning dari bisnis ini
ada beberapa cara, antara lain :
o Sistem pre-order => dengan
sistem pre-order kita dapat mentukan makanan apa yang ingin
kita jual dengan durasi dan kuota tertentu untuk menjaga rasa yang konsisten
serta kesan limited
o Promo gratis ongkir atau potongan harga dengan ketentuan
khusus => dengan mengadakan promo gratis ongkir atau potongan harga dengan
ketentuan khusus. Maka semakin banyak calon konsumen yang tertarik untuk
melakukan pre-order
o Menyewa jasa endrosment influencer =>
dengan menyewa jasa endrosment influencer , maka semakin
banyak orang juga yang mengetahui bisnis kita
o Menjual cookies di marketplace =>
selain di platform kita sendiri, alangkah baiknya menjualnya
juga di marketplace (dengan penyesuaian harga yang dibebankan
oleh pihak marketplace) agar calon konsumen yang ingin membeli bisa
juga memakai voucher cashback atau sebagainya dari pihak marketplace,
serta masyarakat tidak perlu takut akan penipuan.
o Melakukan inovasi menu => selain semua hal yang
diatas, kami perlu juga malakukan inovasi menu secara rutin agar selalu
meningalkan kesan baru & terbatas untuk para calon konsumen.
3.2. Customer Persona
Customer persona atau disebut juga buyer persona adalah representasi fiksi pembeli dan pengguna produk Anda. Representasi fiksi ini berguna untuk simulasi penerimaan, penggunaan dan evaluasi produk Anda baik yang sudah beredar di pasar atau yang belum dilepas.
Dengan menciptakan customer persona, Anda dapat mengetahui bagaimana cara berinteraksi dengan pelanggan dengan karakteristik dan latar belakang yang berbeda-beda.
Interaksi Anda kepada pelanggan tidak bisa disamaratakan untuk semua jenis pelanggan. Khususnya dalam hal menangani komplain dan evaluasi terhadap produk Anda yang sudah mereka beli.
Berikut adalah salah satu Customer Personal
3.3. Early Adpoter
Early adopters merupakan individu atau kelompok yang
menggunakan inovasi, produk atau teknologi baru sebelum digunakan oleh populasi
yang lebih luas. Umumnya mereka memiliki status sosial yang cukup tinggi, akses
wajar ke keuangan, tingkat pendidikan tinggi, dan pendekatan risiko yang wajar.
Di The Cookies House sendiri, kami selau menjadi Early Adopter jika ada cookies yang memiliki potensi penjualan yang tinggi.
CUSTOMER
VALUE PROPOSITION
Customer value proposition adalah elemen penting yang
perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan jika ingin produk atau layanannya
dipilih oleh pelanggan. Lewat customer value proposition akan lebih mudah
menunjukkan pada calon pelanggan soal kelebihan dari produk.
Berikut adalah customer value proposition The Cookies House :
LEAN
MODEL CANVAS
Lean
Canvas adalah metode rencana bisnis satu halaman yang dibuat oleh Ash Maurya,
yang diadaptasi dari Business Model Canvas oleh Alexander Osterwalder. Lembar
ini menampilkan sejumlah blok untuk membantu perusahaan memetakan beberapa poin
penting yang akan membantu Anda mengubah ide bisnis menjadi sesuatu yang lebih
konkret. Lean canvas dibuat khusus bagi para wirausahawan untuk memudahkan
mereka mendapatkan ide yang jelas dan sederhana tentang apa yang mereka
lakukan.
Berikut
adalah Lean Model Canvas The Cookies House :
ANALISIS
PESAING
Analisis pesaing adalah proses mengidentifikasi dan
menganalisis strategi bisnis pesaing untuk menentukan kekuatan dan kelemahan
mereka dalam kaitannya dengan perusahaan atau penawaran Anda.
Berikut adalah tahap analisis pesaing yang di lakukan
oleh The Cookies House :
·
Pertama kita akan
mengamati pasar serta kompetitornya,
·
Kedua kita akan menawarkan
harga produk dengan semurah mungkin namun tidak menjatuhkan harga pasar
·
Lalu kita akan selalu
buat promo supaya barang-barang yg kita jual itu merata semua terjual
·
Selanjutnya kita akan
memperlihatkan hasil testimoni agar produk kita menjadi lebih laku terjual.
Komentar